• News

    Selasa, 04 Oktober 2016

    Sejarah Terjadinya Perang Dunia I dan II

    Sejarah Terjadinya Perang Dunia I dan II


    Pada tanggal 28 Juli 1914 hingga 11 November 1918 sebuah perang berskala global terjadi antara Sekutu (yang terbentuk dari Britania Raya, Rusia, dan Perancis) melawan Kekuatan Sentral (yang terbentuk dari Italia, Jerman, dan Austria-Hongaria). Perang ini disebut sebagai Perang Dunia I dan merupakan konflik paling mematikan nomor 6 sepanjang sejarah. Perang ini berlanjut pada tanggal 1 September 1939 hingga 2 September 1945 dengan nama Perang Dunia II antara Sekutu dan Poros. Besarnya skala perang ini membuat sejarah terjadinya perang dunia I dan II menjadi bahan perbincangan yang tak pernah habis.
    Sejarah Perang Dunia I
    Sebelum perang dunia I dimulai, konflik antara Kekuatan Sentral (yang waktu itu disebut Aliansi Dua) dan Rusia sudah terbentuk. Hal ini terjadi pada Oktober 1873 di mana kanselir Jerman pada masa itu, Otto von Bismarck, melakukan negosiasi untuk pembentukan Liga Tiga Kaisar (Dreikaiserbund) antara Austria-Hongaria, Jerman, dan Rusia. Negosiasi ini gagal dan menyisakan Austria-Hongaria yang beraliansi dengan Jerman pada tahun 1879. Bagi Rusia, hal ini adalah salah satu cara Aliansi Dua untuk melawan kekuatan militer Rusia di Balkan ketika Kesultanan Utsmaniyah semakin lemah. Konflik Eropa ini masih bisa dihindari hingga tahun 1870, karena perjanjian yang diatur oleh Kekaisaran Jerman untuk menjaga Rusia tetap di pihak mereka. Pada tahun 1882, aliansi yang dibentuk oleh Jerman dan Austria-Hongaria meluas dan Italia bergabung dengan mereka, mengubah namanya menjadi Aliansi Tiga
    Kejadian yang membuka pintu sejarah terjadinya perang dunia I adalah pembunuhan Adipati Agung Franz Ferdinand yang merupakan pewaris tahta Austria-Hongaria di Sarajevo oleh Gavrilo Princip, seorang pelajar Serbia Bosnia. Peristiwa itu menjadi alasan bagi Austria-Hongaria untuk memberi ultimatum berisi sepuluh permintaan yang tidak masuk akal hanya untuk memulai perang dengan Serbia, dan ketika Serbia hanya menyetujui delapan permintaan, Austria-Hongaria mendeklarasikan perang terhadap Serbia pada tanggal 28 Juli 1914. Deklarasi perang oleh Austria-Hongaria ini mendorong Kekaisaran Rusia untuk memobilisasi pasukannya sehari kemudian.
    Pada 30 Juli 1914, Kekaisaran Jerman menerapkan Rencana Shlieffen dengan menginvasi Perancis untuk mengalahkan kekuatan angkatan daratnya dan bergerak ke timur untuk melawan Rusia. Tekanan militer akan rencana invasi Jerman ini membuat tentara Perancis mundur 10 kilometer agar tidak terjadi insiden apapun. Mobilisasi tentara Perancis baru dimulai pada malam 2 Agustus 1914 saat Jerman menyatakan perang terhadap Rusia dan menyerbu Belgia. Penyerbuan Belgia ini membuat Britania Raya juga menyatakan perang terhadap Jerman pada tanggal 4 Agustus 1914 karena Jerman dianggap menghiraukan ultimatum bahwa Belgia harus tetap netral.
    Saat perang berlangsung, Amerika memilih untuk tidak memihak siapapun dan mencoba untuk menciptakan perdamaian. Ketika satu kapal-U milik Jerman menenggelamkan RMS Lusitania tanggal 7 Mei 1915 dan menewaskan 128 warga Amerika yang ada di dalamnya, Woodrow Wilson menuntun Jerman menghentikan perang kapal selam yang akhirnya diabaikan oleh Jerman. Pada tahun 1917, Jerman yang sadar bahwa Amerika akan ikut perang mengajak Meksiko bergabung dengan imbalan dana perang bagi Meksiko. Amerika akhirnya menyatakan perang pada 6 April 1917 setelah Jerman menenggelamkan tujuh kapal dagang mereka.
    Selama perang berlangsung, Jerman menderita lebih dari 6 juta korban dan mulai mencari jalan damai. Tanggal 3 November, Austria-Hongaria mengirimkan bendera putih dan meminta gencatan senjata lewat telegram. Gencatan senjata itu ditandatangani pada tanggal 3 November di Villa Giusti. Jerman juga menandatangani gencatan senjata pada tanggal 11 November di Compiegne menandakan berakhirnya bagian pertama dari sejarah terjadinya perang dunia I
    Sejarah Perang Dunia II
    Kekalahan Jerman pada Perang Dunia I membuat banyak perubahan besar terutama di bidang teritori dan ekonomi Jerman. Karena perjanjian Versailles, Jerman kehilangan 13% wilayahnya, dilarang menganeksasi negara lain, membatasi jumlah pasukan bersenjatanya, dan harus membayar biaya kerusakan akibat perang. Sementara itu di Italia, kaum nasionalis berang karena janji Britania dan Perancis tidak dipenuhi, dan akhirnya Benito Mussolini berhasil menjadi penguasa di Italia dari tahun 1922
    Kekaisaran Jerman dibubarkan lewat revolusi Jerman dan bangkit kembali sebagai Republik Weimar. Hal ini membuat salah satu pemuda Jerman dengan nama Adolf Hitler bergabung dengan Partai Pekerja Jerman untuk menolak pemerintahan Jerman yang baru dan melaksanakan revolusi pada tahun 1923. Karena gagal, Hitler dilemparkan masuk penjara. Setelah dibebaskan pada tahun 1924, Hitler berhasil memukau hati rakyat dengan mengecam perjanjian Versailles dan paham anti-komunismenya. Hitler yang akhirnya ditunjuk menjadi kanselir mengubah nama Republik Weimar menjadi Reich Ketiga pada tahun 1933. Hal ini diperburuk dengan bergabungnya Jerman dan Teritori Cekungan Saar yang sama-sama menolak perjanjian Versailles, mempercepat proses pengembalian kekuatan tempur Jerman.
    Perang yang dideklarasikan oleh Perancis, Britania Raya, dan negara persemakmuran lainnya pada tanggal 3 September 1939 menandakan halaman baru dalam sejarah terjadinya perang dunia II. Salah satu upaya mereka untuk memperlemah Jerman adalah dengan memblokir perairan mereka.
    Sementara Soviet yang telah menandatangani gencatan senjata dengan Kekaisaran Jepang pada tanggal 17 September juga mulai menyerang wilayah Polandia. 100.000 anggota bersenjata Polandia dipindahkan ke Rumania dan Negara Baltik. Sebagian besar tentara tadi juga akhirnya dikirim melawan Jerman di daerah lain. Peristiwa-peristiwa inilah yang menjadi tonggak akhir sejarah terjadinya perang dunia II yang lagi-lagi berujung dengan kekalahan pihak Jerman pada tanggal 29 April 1945.


     

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Fashion

    Beauty

    Travel