Benarkah Nabi Muhammad SAW Adalah Orang Keturunan Jawa yang Hidup di Arab ?
Benarkah nabi Muhammad SAW adalah orang keturunan Jawa yang hidup di Arab ? Pertanyaan aneh tersebut pernah menuntun kepada banyak perdebatan di media sosial bahkan dalam beberapa pengajian. Pertanyaan ini muncul sekitar tahun 2011 ketika salah satu pengguna sosial media dengan akun @SufiKota memaparkan pandangan yang dimiliki Cak Nun tentang garis keturunan nabi Muhammad SAW. Memang dalam sejarahnya sendiri kurang diketahui secara jelas silsilah keluarga dari ibunda Muhammad karena ada beberapa ketidak konsistenan dalam biografi Aminah sendiri. Beberapa sumber mengatakan bahwa Aminah tinggal bersama Ayahnya sementara yang lainnya berkata bahwa Aminah tinggal dibawah perlindungan kakeknya, Wahib bin Abdul Manaf.Masa Kecil Nabi Muhammad SAW
Sebelum menjawab pertanyaan tentang “benarkah nabi Muhammad SAW adalah orang keturunan Jawa yang hidup di Arab?” ada baiknya kita mempelajari tentang perjalanan hidup nabi Muhammad SAW sewaktu ia kecil. Nabi Muhammad SAW yang memiliki nama panjang Muhammad bin Abdullah ini lahir pada tahun 570 M. dari hasil cinta Siti Aminah dan Abdullah bin Abdul Muttalib. Muhammad kecil hidup sebagai salah satu anggota Bani Hashim, salah satu keluarga di Mekkah yang cukup berpengaruh meskipun pada masa-masa awal hidup nabi Muhammad SAW, keluarga ini tidak begitu makmur. Ayahnya meninggal dunia ketika nabi Muhammad SAW masih berumur 6 bulan dalam kandungan, menyebabkan Aminah terpaksa melahirkan nabi Muhammad SAW sendirian. Demi mengikuti tradisi keluarga besar di Arab waktu itu, Muhammad harus dikirim untuk tinggal di padang pasir. Ada dua sumber yang menceritakan alasan kenapa Muhammad dikirim, dimana salah satu mengatakan bahwa tradisi Arab mengatakan kalau bayi yang hidup di padang pasir bisa mempelajari disiplin, budi luhur, dan kebebasan. Sementara sumber lain mengatakan bahwa Muhammad dikirim hanya karena keadaan di padang pasir lebih baik untuk bayi. Selama hidupnya di padang pasir, Muhammad diasuh oleh Halimah binti Abi Dhuayb, seorang wanita Badui dari kaum Bani Sa’ad.
Ketika berumur 2 tahun, nabi Muhammad SAW kembali pulang dan bertemu dengan ibunya. 3 tahun berlalu dan Aminah mengajak nabi Muhammad SAW untuk pergi ke Yathrib (sekarang Madinah) demi bertemu keluarga dari sisi Aminah dan memperkenalkan kota itu kepada Muhammad kecil, dan mereka menghabiskan satu bulan tinggal di Yathrib. Hal yang tidak diinginkan selalu terjadi, dan begitu juga kali ini ketika mereka sedang melakukan perjalanan pulang. Baru berjalan 23 mil dari Yathrib bersama budak mereka Ummi Ayman, Aminah jatuh sakit dan meninggal dunia pada tahun 577 dimana jenazahnya kemudian dikebumikan di desa Abwa’. Kehilangan ibunya membuat Muhammad kecil menjadi seorang yatim piatu, dan kemudian ia diasuh oleh kakeknya yang bernama Abdul Muttalib.
Dugaan Nabi Muhammad SAW Adalah Keturunan Jawa
Tidak banyak sejarah masa muda Muhammad yang dapat menjawab pertanyaan “apa benar nabi Muhammad SAW merupakan keturunan Jawa yang hidup di Arab?”, karenanya akan lebih baik jika kita langsung melihat kepada pernyataan Cak Nun tentang “kejawaan” Muhammad. Dugaan pertama adalah bahwa nabi Muhammad SAW menolak siapapun menggambar wajahnya demi satu alasan, yaitu untuk menghindari kontroversi yang kemungkinan akan terjadi ketika ia tutup usia mengenai bagaimana kontur wajah atau ciri fisiknya yang diduga tidak mirip dengan orang-orang arab kebanyakan.
Ciri lainnya yang dipaparkan oleh pemilik akun @SufiKota ialah cara nabi Muhammad SAW berjalan, dimana biasanya orang Arab berjalan dengan mendongakkan kepala dan angkuh. Nabi Muhammad SAW cenderung berjalan dengan cara yang santun dan jika diibaratkan “seperti menuruni bukit yang tinggi” karena cara berjalan nabi Muhammad SAW ialah badan atas agak membungkuk dengan kaki yang kuda-kudanya kuat. Selain itu, cara nabi Muhammad SAW berbicara sungguh lembut, tidak seperti masyarakat Arab masa itu yang cenderung keras. Hal lainnya adalah kebiasaan nabi Muhammad SAW untuk bertapa yang tidak dimiliki oleh masyarakat Arab.
Hal lain yang memungkinkan terjawabnya pertanyaan “benarkah nabi Muhammad SAW adalah orang keturunan Jawa yang hidup di Arab?” adalah nama sang Ibu, yaitu Siti Aminah. Salah satu sumber telah mengonfirmasi bahwa dalam kehidupan masyarakat Arab tidak ada satupun nama Siti yang merupakan Arab tulen. Kemungkinan lainnya muncul jika menelusuri garis keluarga nabi Muhammad SAW yang berasal dari nabi Ibrahim AS dan Siti Hajar. Nama Siti Hajar sendiri diduga bukan nama yang biasa digunakan oleh orang Arab karena Hajar berarti batu, dan orang Arab percaya bahwa nama adalah do’a, jadi diperkirakan tidak mungkin seorang Arab memberikan nama anaknya “batu”. Beberapa orang beranggapan bahwa nama Siti Hajar datang dari bahasa Jawa dimana Siti berarti tanah atau bumi, dan Hajar muncul dari kata ajar atau mengajar.
Perlu diperhatikan bahwa dari semua hal yang tertulis di atas, tidak pernah ada konfirmasi nyata ataupun bukti yang menguatkan bahwa nabi Muhammad merupakan keturunan orang Jawa yang tinggal di Arab. Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa bukan hanya orang Jawa yang memiliki cara berjalan seperti penuturan pemilik akun @SufiKota, tapi juga orang Jepang. Untuk kebiasaan bertapa juga ada beberapa kritik bahwa hal tersebut lebih banyak dilakukan oleh orang-orang beragama Hindu, yang tidak menutup kemungkinan bahwa Muhammad bukanlah keturunan Jawa melainkan keturunan India yang mayoritasnya Hindu. Jadi, benarkah nabi Muhammad SAW adalah orang keturunan Jawa yang hidup di Arab ? Biarkanlah ini menjadi rahasia yang mungkin hanya Allah yang tahu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar