• News

    Senin, 26 September 2016

    Sejarah Olahraga Lompat Jauh Sejak Perkembangannya di Era Kuno

    Sejarah Olahraga Lompat Jauh Sejak Perkembangannya di Era Kuno

    Olahraga lompat jauh diketahui merupakan olah raga yang berasal dari era Yunani Kuno dan merupakan satu-satunya perlombaan melompat yang diadakan pada acara Olimpiade Pentathlon saat itu. Lompat jauh merupakan sebuah event track & field dimana para atlit mengkombinasikan kecepatan, kekuatan, dan kelincahan mereka untuk berusaha melompat sejauh mungkin dari titik tolak. Meskipun olahraga ini adalah bagian dari permainan Olimpuuiade Kuno, baru pada tahun 1896 yaitu pada Olimpiade modern pertamalah lompat jauh dilombakan secara resmi, dan untuk wanita baru dimulai pada tahun 1948.
    Sejarah Lompat Jauh yang Menjadi Catatan Penting
    Sejarah olahraga lompat jauh sudah tercatat dalam dunia track and field sejak olahraga ini pertama kali dimainkan dalam Olimpiade kuno. Ketika diperkenalkan, olahraga ini mengharuskan para pelari membawa beban di kedua tangannya, dimana beban ini disebut “halteres”. Halteres ini sendiri merupakan sebuah dumbbell prasejarah yang terbuat dari batu. Menurut para peneliti sejarah, halteres yang dipegang oleh para atlit di masa itu kemudian akan digoyangkan ke depan bersamaan dengan sang atlit melompat, dimana hal ini dilakukan untuk menambahkan momentum. Ada juga yang memercayai cerita sejarah yang mengatakan bahwa sang pelompat jauh akan menjatuhkan halteres di belakang mereka saat ada di mid-air untuk meningkatkan momentum arah depannya. Meski begitu, halteres sejatinya tetap digenggam sepanjang lompatan. Hal lain yang bisa dilakukan dengan halteres adalah dengan mengayunkan mereka kebelakang pada saat melompat untuk mengubah pusat gravitasi agar sang atlit mampu meregangkan kakinya untuk menambah jarak tempuh lompatannya.
    Dalam catatan sejarah, atlit olimpiade kuno yang paling terkenal adalah Chionis, dimana pada Olimpiade tahun 656 sebelum masehi ia berhasil menciptakan sebuah lompatan yang melewati angka 7 meter dan 5 sentimeter. Di dunia modern sendiri lompat jauh sudah menjadi bagian kompetisi Olimpiade sejak pertama kali munculnya perlombaan ini tahun 1896. Akhirnya di 1914, Dr. Harry Eaton Stewart merekomendasikan dibuatnya running broad jump yang distandarkan bagi atlit perempuan sehingga mereka juga bisa mengadakan kompetisi lompat jauh, rekomendasi ini dipertimbangkan dan diterapkan sehingga atlit perempuan mampu mengikuti kompetisi lompat jauh pada level Olimpiade.
    Catatan Lompat Jauh di Era yang Lebih Modern
    Sejarah olahraga lompat jauh juga tercatat sebagai bagian dari dua catatan rekor dunia yang paling lama dalam bidang track and field. Pada tahun 1935, sebuah rekor dunia lompat jauh diciptakan oleh Jesse Owens yang tidak bisa dikalahkan sampai tahun 1960 saat Ralph Boston berhasil memecahkan rekor tersebut. Bob Beamon berhasil meloncat sejauh hampir 9 meter pada Olimpiade Musim panas tahun 1968, sebuah rekor dunia yang tidak mampu dikalahkan oleh siapapun hingga tahun 1991. Pada tanggal 30 Agustus 1991, rekor milik Bob Beamon berhasil dikalahkan oleh Mike Powell dari Amerika Serikat dengan selisih jarak 5 sentimeter pada kejuaraan dunia yang berlangsung di Tokyo. Meskipun ada beberapa lompatan yang tercatat melebihi 8.95 meter, tidak ada yang dapat divalidasi karena tidak ada pengukuran kecepatan angin yang bisa dipercaya, atau kecepatan angin melebihi 2.0m/detik. Di sisi wanita, rekor dunia dipegang oleh Galina Chistyakova dari Rusia – dulu Soviet – yang berhasil melompat sejauh 7.52 meter di Leningrad pada tahun 1988.
    Peraturan Menjadi Bagian dari Sejarah Lompat Jauh
    Sebelum seseorang mampu mengikuti perlombaan lompat jauh, ada baiknya mereka diperkenalkan tentang peraturan lompatan yang baik. Ketika memulai, atlit diharapkan melakan sprint di atas sebuah jalur, dan baru kemudian atlit diharapkan melompat sejauh mungkin dari sebuah palang kayu menuju ke sebuah gundukan kecil yang dibuat dari pasir. Jarak yang berhasil ditempuh oleh sang peloncat disebut “mark”, karena hal tersebut adalah jarak yang menandakan mark pertama di pasir. Lebih spesifik lagi, mark adalah jarak minimum dari ujung palang kayu ke identasi pertama yang dibuat oleh atlit. Jika sang atlit memulai lompatan dengan bagian kaki manapun ada di depan palang kayu, maka lompatan tersebut dinilai ilegal dan akan dianggap sebagai fault. Dalam level yang lebih elit, sebuah lapisan plastisin diletakkan tepat di depan palang kayu untuk segera mendeteksi hal ini.
    Sepanjang sejarah olahraga lompat jauh, ada beberapa format kompetisi yang digunakan. Secara umum, format yang digunakan adalah setiap atlit akan mendapatkan beberapa kali set percobaan untuk melakukan lompatan terjauh mereka, dengan hanya lompatan legal terjauh yang akan dihitung. Dalam banyak kompetisi, total lompatan yang bisa dilakukan adalah tiga kali. Kompetisi dalam tingkat yang lebih tinggi biasanya bahkan dibagi menjadi dua babak, percobaan dan final. Dalam kompetisi yang memiliki babak final, hanya beberapa atlit terpilih yang diundang untuk kompetisi lanjutan. Banyaknya atlit yang dipilih untuk kembali dalam babak final telah ditentukan sebelumnya oleh komite yang terdiri dari wasit dan tim ofisial.
    Olahraga lompat jauh memiliki 4 komponen utama dalam aktivitas lompat yang dilakukan yaitu pendekatan, dua langkah terakhir, takeoff, dan aksi-aksi saat di udara serta pendaratan. Pendekatan bertujuan untuk meningkatkan akselerasi hingga mencapai kecepatan maksimum yang dapat dikontrol ketika lanjut ke tahap takeoff. Tahap pendekatan berakhir ketika seorang atlit mulai masuk ke tahap kedua, yaitu dua langkah terakhir yang bertujuan untuk membuat badan menjadi sangat efektif dalam melakukan konservasi kecepatan yang dibutuhkan. Setelah dua langkah terakhir, atlit akan mulai melompat dalam tahap yang disebut takeoff. Tahap ini bertujuan untuk membuat sebuah impuls vertikal melalui pusat gravitasi dari sang atlit sambil tetap memantain keseimbangan dan kontrol. Tahap akhir adalah aksi di udara dan pendaratan, yang bertujuan untuk membalas rotasi maju dari tubuh ketika melaksanakan tahapan takeoff sambil tetap memaintain posisi pendaratan yang efektif.

     

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Fashion

    Beauty

    Travel